Bulu Perindu Sukma
https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSMuyclZRZF-E5jwtOBQjHBauWr8ApIiVvOzvpSnDtVTLyvMhvk_A
Bulu Perindu Asli Kalimantan
http://3.bp.blogspot.com/-xmTT4hSP4Y0/U3cXlQ58WEI/AAAAAAAAAGE/YVDQ8thOGbo/s1600/10342009_474747462656295_8105383633532268584_n.png
Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Ciri - ciri keaslian
Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing. Sepasang Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling mendekat dan melilit.
Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma

mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.
mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk
menggunakan bulu perindu ini.
kekuatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.


"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"

"Bagi Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"
Gak banyak-banyak deh, Cuma mo bilang makasih kepada Bapak Hendro Susilo atas bantuannya. Kini istri saya semakin sayang dan perhatian , Buluh perindunya mantabs banget deh pokoknya.

Mondanamondan***@gmail.com
Muhammad Akbar
Karyawan Bank Swasta
Jl. Pahlawan No. 59 Bandung

Awalnya percaya nggak percaya sih. Namun ternyata gadis impianku kini bisa berada di sampingku. Buluh perindu dari Bapak Hendro Susilo memang bisa diandalkan.tempo beberapa hari sudah ada reaksinya Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Hendro S.

Rohmat _ megacom***@yahoo.co.id
SMK Tunggal Cipta, Sambirejo, Barukan, Manisrenggo


Ragu pada saat melihat-lihat di google karena memang sangat banyak yang menawarkan Buluh Perindu. Belum lagi komentar dari orang-orang yang bernada “miring” ditambah lagi dengan pengalaman pahit product sejenis yang tidak bereaksi apa-apa membuat saya menjadi malas. Tapi entah kenapa dengan Bapak hendro Susilo ini saya merasakan ada yang berbeda, akhirnya saya putuskan untuk mencoba menggunakan Buluh Perindu dari bapak Hendro Susilo dengan modal spekulasi. Kalau berhasil ya Alhamdulilah jika masih gagal ya sudahlah namanya juga usaha. Beberapa waktu sejak order Buluh Perindu datang sepertinya tidak terjadi perubahan namun saya tetap konsisten menjalanka Ibadah dan senantiasa berdoa dan tidak berapa lama akhirnya masalah saya terselesaikan. Usaha saya lancar jaya..

Dedi Mulyono
Pengusaha Bisnis Retail
Hallibrezekimelim***@yahoo.com
Jl.Jend.Sudirman no.32 Makasar


Mohon maaf kepada Bapak Hendro Susilo, awalnya saya sempat meremehkan Buluh Perindu dari Bapak karena pengalaman buruk saya menggunakan Buluh Perindu dari orang lain tidak berhasil. Berkat saran- saran dari Bapak untuk menjalankan amalan-amalan ibadah dengan konsisten akhirnya saya dapat menyelesaikan masalah yang mendera saya. Buluh Perindu dari Bapak Hendro Susilo memang manjur. Terimakasih
Titik _ titikban***@plasa.com
Jl. Gajah Mada, Bangil, Jawa Timur

Akhirnya Hutang Gue bisa gue cicil memang hebat resep dari mas Hendro Susilo. Maju terus Buluh Perindu nya ya mas.
Binsamdonysemestar***@plasa.com
Jl. Raya Cetho - Sukuh, Karanganyar

Mas Hendro, Masalah sudah terselesaikan, terimakasih banyak. Jempolan memang Buluh Perindunya. alhamdulillah istri saya yang pergi sudah kembali ke rumah dan keluarga kami semakin harmonis.
Roihanabadipuls***@ymail.com
Tuban, Jawa Timur

Bener-bener beda, syarat ndak repot, Buluh Perindunya bisa diwarisin lagi. Dimana coba bisa nemu produk seperti ini. Btw terimakasih kang Hendro Susilo. Masalah yang lalu kini tinggal masa lalu. Sekarang saatnya menikmati kehidupan yang baru. Suamiku sudah tidak suka selingkuh lagi, dan semakin betah di rumah setelah pulang dari kantor.
dewi _ mutia***@yahoo.com
Playen, Gunungkidul

Asalkan sabar dan terus berupaya semuanya akan bisa teratasi. Yang penting jangan menyerah dan tetap lakukan amalan-amalannya dan tunggu hasilnya. Di di usia yang ke 38 tahun akhirnya saya mendapatkan istri yang cantik . Saya tidak ragu untuk merekomendasikan produk Bapak Hendro Susilo yang terkenal dengan Buluh Perindunya.
Sanudin _ sanu***@yahoo.com
Jl Parakan Paat 3 no 142 Rt 01 Rw 07 Kel Cis Endah

Jadi gak takut nih mo nyicil barang-barang, semuanya bisa terlunasi kok sekarang. Penghasilan udah nambah, memang gak banyak banget tapi alhamdulillah . Terima kasih Pak Hendro udah bantuin. dan saya semakin rajin berinfak atas saran pak Hendro Susilo
imronmuslimin***@gmail.com
Ds. Tegalrejo RT 03 / RW 02 Kec. Merakurak, Tuban

Mau kasih testimoni apa ya? Susah juga kalo gak nyobain sendiri. Pokoke Buluh Perindu. Top markotop deh Mas Hendro nya..
MrMmultisejaht***@rocketmail.com
Kp. Cibogo RT 01 RW 01 Ds. Sukajadi.

Pembayaran dapat di lakukan ke salah satu rekening di bawah ini:
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
No. Rekening : 3831172434
Nama Pemilik : Hendro Susilo
No. Rekening : 105-00-1057268-7
Nama Pemilik : Hendro Susilo

setelah transfer harap konfirmasi sms ke no HP 082164632944 PIN BBM : 29B41722 ( Hendro Susilo ) sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu. bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS


SEBAGIAN KECIL TESTIMONI DARI BBM DAN MASIH BANYAK LAGI
http://4.bp.blogspot.com/-t9cfv5ch0kA/U3cXbmt5auI/AAAAAAAAAF8/sUX8C0C0GzQ/s1600/6DSAu0a.png
Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia
http://4.bp.blogspot.com/-N1-1hyDbfFY/VR0FUJ4wULI/AAAAAAAAAhI/4VzCHfL64yw/s1600/ilmu%2Bpelet%2Bbulu%2Bperindu.JPG

HIZIB/HIJIB RATIB JIMAT

Bookmark and Share
Hizib, juga dieja Hizb
adalah kumpulan
ayat-ayat Al-Quran,
zikir, doa dan
shalawat yang
disusun dengan tidak
menggunakan hawa
nafsu yang jelek/
buruk untuk
diamalkan dengan
membacanya.
Kata Hizib muncul di Al-
Quran sebanyak 7 kali,
yaitu di dalam Surat Al
Maaidah ayat 56 : Dan
barang siapa yang
menjadikan Allah ta ’ala,
RosulNya dan orang-
orang yang beriman
sebagai pemimpin,
maka sesungguhnya
Golongan (Hizbu) Alloh-
lah sebagai pemenang.
Surat Al Kahfi ayat 12 :
Kemudian Kami
bangunkan mereka,
agar Kami mengetahui
manakah diantara
kedua golongan (Al
hizbaini) itu yang lebih
tepat dalam
menghitung berapa
lamanya mereka tinggal
didalam gua itu
Surat Al Mukmiinun ayat
23 dan Surat Ar Ruum
ayat 32 : dari orang-
orang yang memecah
belah agama mereka
dan mereka menjadi
beberapa golongan.
setiap golongan merasa
bangga dengan apa
yang ada pada golongan
(HIzbin) mereka
Surat Al Fathiir ayat 6 :
Sungguh setan itu
membawa permusuhan
bagimu, maka
perlakukanlah ia sebagai
musuh, sesungguhnya
mereka mengajak
Golongannya (Hizbuhu)
agar menjadi penghuni
neraka yang menyala-
nyala.
Surat Al Mujaadilah ayat
19 : Setan telah
menguasai mereka lalu
menjadikan mereka lupa
mengingat Alloh ta ’ala;
mereka itulah golongan
(Hizbu) setan.
Ketahuilah bahwa
golongan (Hizba) setan
lah yang merugi.
Surat Mujadiilaah ayat
22 : Engkau tidak akan
mendapatkan satu
kaum yang beriman
kepada Allah ta ’ala dan
kepada hari akhirat,
saling berkasih sayang
dengan orang-orang
yang menentang Allah
dan RasulNya, sekalipun
orang-orang itu
bapaknya, anaknya,
saudaranya atau
keluarganya. Mereka
itulah orang-orang yang
didalam hatinya telah
ditanamkan Allah
keimanan dan Allah
telah menguatkan
mereka dengan
pertolongan/ ruh yang
datang dari Dia. Lalu
dimasukkannya mereka
kedalam syurga yang
mengalir dibawahnya
sungai-sungai, mereka
kekal didalamnya. Allah
ridha terhadap mereka
dan merekapun ridha.
Merekalah golongan
(Hizbu) Allah. Ingatlah
sesungguhnya golongan
(Hizba) Allah-lah yang
beruntung
Secara harfiah Hizib
dapat diartikan sebagai
golongan, atau
kelompok bahkan ada
yang mengartikan
sebgai tentara. Berbagai
Hizib popular di kalangan
masyarakat Melayu di
Indonesia dan Malaysia
dan penyusun Hizib
selalu dikaitkan dengan
tokoh pengasas atau
pemimpin aliran
tasawuf, sufi atau
tarekat.
Tujuan asal Hizib adalah
untuk diamalkan agar
diri seseorang menjadi
dekat dengan Allah
dalam arti kata Allah
akan meredai orang
yang mengamal Hizib
tersebut. Ini kerana
Hizib adalah juga
kategori doa atau zikir
yang bertujuan
memperkuat tauhid
pengamal tersebut.
Terdapat pelbagai Hizb
yang di susun oleh para
imam-imam atau guru-
guru tariqah, dan semua
hizb ini secara langsung
atau tidak bersumber
dari ayat-ayat Al-Quran
dan dalil-dalil dari Hadis
Nabi. Tidak kurang pula
yang di terima oleh para
penyusun hizb ini
langsung dari Rasulallah
samada dalam keadaan
sadar (yaqazatan) atau
dalam mimpi (ru ’yah).
Antara yang masyhur
ialah Hizib Bahar oleh
As-sayyid asy-Sayiakh
Abil Hasan Asy-Syadzili,
Hizib Nasar oleh Syaikh
Abil Hasan Asy-Syadzili,
juga oleh Al-Imam
Abdullah bin Alawi Al-
Haddad. Hizib An-
Nawawi oleh Al-Imam
An-Nawawi
Hizib Wiqayah oleh Ibn
Arabi, Hizib Autad dan
sebagainya.
Di dalam kelompok
pengamal ilmu
persilatan, ilmu
kerohanian atau ilmu
kebatinan, Hizib
diamalkan untuk
memohon pertolongan
Allah atau untuk
menjadikan diri
seseorang itu kuat dan
untuk berbagai hajat
lagi.
Selain Hizib kita
mengenal istilah Ratib
(bahasa Arab) yaitu
berulang-ulang
mengucapkan kalimat
pujian kepada Allah. Di
Asia Tenggara, Ratib
juga bermakna
kumpulan zikir, salawat
dan doa yang disusun
oleh seseorang tokoh
ulamak dan dijadikan
amalan dengan
membacanya. Ratib
dengan makna khusus
ini biasanya diberikan
nama bersempena
nama penyusun atau
nama keturunan
penyusun Ratib
tersebut. Ada juga yang
mengatakan bahawa
Ratib adalah kumpulan
zikir yang lebih ringkas
daripada wirid.
Di antara contoh Ratib
yang popular di Asia
Tenggara adalah seperti
berikut:
1. Ratib Al Haddad oleh
Al-Imam Abdullah bin
Alawi Al-Haddad
2. Ratib Al Attas oleh
Al-Imam Umar bin Abd
Ar-Rahman Al-Attas
3. Ratib Al-Idrus oleh Al-
Habib Abdullah Al-Idrus
3. Ratib Qadiriyah oleh
As-Syaikh Abdul Qadir
Al-Jailani
Berbeda dengan Hizib,
ratib biasanya pendek
dan ayat-ayat Al-Quran
yang terkandung jarang
mencapai satu ‘ain
tetapi hanyalah satu
atau dua potong ayat
saja.
Amalan Hizib dan
Ucapan Syeikh Abu-l
Hassan Al Syadzili
Tidak berbeda dengan
tradisi di Timur
Tengah,pengamalan
tareqat ini di Nusantara
dalam banyak tempat
lebih bersifat individual,
dan pengikutnya relatif
jarang dijumpai,tidak
seperti para pengamal
Tariqat-tariqat
Naqsyabandiah, Qadiriah
atau Ahmadiah Idrisiah.
Dalam praktiknya,
kebanyakan para
anggotanya hanya
membaca secara
individual rangaian-
rangkaian doa yang
panjang (hizb), dan
diyakini mempunyai
kelebihan-kelebihan
spiritual. Para pengamal
tariqat ini mempelajari
berbagai hizib (jamak
ahzab), paling tidak
idealnya, melalui
pengajaran (talkin) yang
diberikan oleh seorang
guru yang mursyid dan
dapat memelihara
hubungan tertentu
dengan guru tersebut,
walaupun hampir tidak
merasakan dirinya
sebagai seorang
anggota dari sebuah
tareqat.
Hizb al-Bahr, Hizb Nashr,
disamping Hizb al-
Hafidzah, merupakan
antara Hizib yang
sangat terkenal dari as-
Syadzilli. Menurut
laporan, hizib ini
disampaikan kepadanya
oleh Nabi SAW. sendiri.
Hizib ini dinilai
mempunyai kekuatan
adikodrati, yang
terutama dugunakan
untuk melindungi
selama dalam
perjalanan. Ibnu Batutah
menggunakan doa-doa
tersebut selama
perjalanan-perjalanan
panjangnya, dan
berhasil. Dan di
Nusantara, dimana doa
ini diamalkan secara
luas, secara umum
dipercaya bahwa
kegunaan spiritual doa
ini hanya dapat
diperolehi dengan
berpuasa atau
bermujahadah dibawah
bimbingan guru.
Hizib-hizib dalam
Tareqat Syadzilliyah,
juga digunakan oleh
anggota tareqat lain
untuk memohon
perlindungan tambahan
(Istighotsah), dan
berbagai kekuatan
hikmah, seperti yang
diamalkan oleh
pengikut-pengikut
Tareqat Ahmadiah
Idrisiah, Rifai’yah dan
Qadiriyah. Mereka yang
ahli mengatakan bahwa
hizib, bukanlah doa yang
sederhana, ia secara
kebaktian tidak begitu
mendalam; tapi lebih
merupakan doa-doa
perlindungan
mengandungi Nama-
nama Allah Yang Agung
(Ism Allah A ’zhim)
serta ayat-ayat al-
Quran dan, apabila
dilantunkan secara
benar, akan mengalirkan
berkah dan
menghasilkan
tindakbalas luar biasa.
Mengenai penggunaan
hizib, wirid, dan doa,
para syeikh tareqat
biasanya tidak
keberatan bila doa-doa,
hizib-hizib (Azhab), dan
wirid-wirid dalam
tareqat dipelajari oleh
setiap muslim untuk
tujuan peribadi. Akan
tetapi mereka tidak
bersetuju murid-murid
mereka
mengamalkannya tanpa
keizinan.
Tareqat ini mempunyai
pengaruh yang besar di
dunia Islam. Sekarang
tariqat ini terdapat di
Afrika Utara, Mesir,
Kenya, dan Tanzania
Tengah, India, Sri Lanka,
Indonesia, Malaysia dan
beberapa tempat yang
lainnya termasuk di
Amerika Barat dan
Amerika Utara. Di Mesir
yang merupakan awal
mula penyebaran
tareqat ini, tareqat ini
mempunyai beberapa
cabang, yakitu: al-
Qasimiyyah, al-
Madaniyyah, al-
Idrisiyyah, as-
Salamiyyah, al-
Handusiyyah, al-
Qauqajiyyah, al-
Faidiyyah, al-
Jauhariyyah, al-
Wafaiyyah, al-
Azmiyyah, al-
Hamidiyyah, al-Faisiyyah
dan al- Hasyimiyyah.
Yang menarik dari
falsafah tasawuf Asy-
Syadzily, kandungan
makna hakiki dari Hizib-
hizib itu, memberikan
penekanan simbolik
mengenai ajaran utama
dari tasawuf atau
Tarikat Syadziliyah. Jadi
tidak sekadar doa
belaka, melainkan juga
mengandung doktrin
sufistik yang sangat
hebat.
Di antara Ucapan Syeikh
Abul Hasan asy-Syadzili:
1. Penglihatan akan
yang Haqq telah
mewujud atasku, dan
takkan meninggalkan
aku, dan lebih kuat dari
apa yang dapat dipikul,
sehingga aku bermohon
kepada Tuhan agar
memasang sebuah tirai
antara aku dan Dia.
Kemudian sebuah suara
memanggilku, katanya ”
Jika kau memohon
kepada-Nya yang tahu
bagaimana memohon
kepada-Nya, maka Dia
tidak akan memasang
tirai antara kau dan Dia.
Namun memohonlah
kepada-Nya untuk
membuat mu kuat
memiliki-Nya. ”Maka
akupun memohon
kekuatan dari Dia dan
Dia pun membuatku
kuat, segala puji bagi
Tuhan!
2. Aku dipesan oleh
guruku (Abdus Salam
ibn Masyisy ra): “Jangan
anda melangkahkan
kaki kecuali untuk
sesuatu yang dapat
mendatangkn
keredhaan Allah, dan
jangan duduk dimajlis
kecuali yang aman dari
murka Allah. Jangan
bersahabat kecuali
dengan orang yang
membantu berbuat
taat kepada Allah.
Jangan memilih sahabat
karib kecuali orang yang
menambah
keyakinanmu terhadap
Allah. ”
3. Seorang wali tidak
akan sampai kepada
Allah selama ia masih
ada syahwat atau
usaha ikhtiar sendiri.
4. Janganlah yang
menjadi tujuan doamu
itu adalah keinginan
tercapainya hajat
keperluanmu. Dengan
demikian engkau hanya
terhijab dari Allah. Yang
harus menjadi tujuan
dari doamu adalah
untuk bermunajat
kepada Allah yang
memeliharamu dari-Nya.
5. Seorang arif adalah
orang yang megetahui
rahsia-rahsia kurniaan
Allah di dalam berbagai-
bagai macam bala ’ yang
menimpanya sehari-
hari, dan mengakui
kesalahan-
kesalahannya didalam
lingkungan belas kasih
Allah kepadanya.
6. Sedikit amal dengan
mengakui kurnia Allah,
lebih baik dari banyak
amal dengan terus
merasa kurang beramal.
7. Andaikan Allah
membuka nur (cahaya)
seorang mukmin yang
berbuat dosa, nescaya
ini akan memenuhi
antara langit dan bumi,
maka bagaimanakah
kiranya menjelaskan :
“ Andaikan Allah
membuka hakikat
kewalian seorang wali,
niscaya ia akan
disembah, sebab ia
telah mengenangkan
sifat-sifat Allah SWT.
MENGAMALKANNYA
HIZIB DIPERLUKAN
IJAZAH?
Kapsul, atau tablet,
tentu tidak mempunyai
dosis yang sama.
Demikian juga dosis
obat antibiotik dan
vitamin. Jika yang satu
bisa diminum sehari tiga
kali, yang lain mungkin
hanya boleh diminum
satu kali dalam sehari.
Bahkan vitamin, yang
jelas-jelas berguna, pun
jika diminum melebihi
dosis yang ditentukan
dokter; efeknya akan
berakibat buruk bagi
tubuh. Badan bisa
meriang atau bahkan
keracunan. Begitu pula
halnya dengan hizib dan
ratib.
Hizib dan ratib, dilihat
dari susunannya,
sebenarnya sama.
Yakni, sama-sama
kumpulan ayat, dzikir;
dan doa yang dipilih dan
disusun oleh ulama
salafush shalih yang
termasyhur sebagai
waliyullah (Kekasih
Allah). Yang
membedakan suatu
ratib dengan ratib lain,
atau hizib dan hizib lain,
adalah asrar yang
terkandung dalam
setiap rangkaian ayat,
doa, atau kutipan
hadits, yang
disesuaikan dengan
waqi ’iyyah (latar
belakang penyusunan)-
nya.
Namun, meski muncul
pada waqi ’ yang sama
dan oleh penyusun yang
sama, ratib sejak awal
dirancang oleh para
awliya untuk konsumsi
umum, meski tetap
mustajab. Semua orang
bisa mengamalkan
untuk memperkuat
benteng dirinya, bahkan
tanpa perlu ijazah. Meski
tentu jika dengan ijazah
lebih afdhal.
Sementara hizib, sejak
awal dirancang untuk
kalangan tertentu yang
oleh sang wali
(penyusun-red)
dianggap memiliki
kemampuan lebih,
karena itu mengandung
dosis yang sangat
tinggi. Hizib juga
biasanya mengandung
banyak sirr (rahasia)
yang tidak mudah
dipahami oleh orang
awam, seperti kutipan
ayat yang isinya terka­
dang seperti tidak
terkait dengan rang­
kaian doa sebelumnya
padahal yang terkait
adalah asbabun nuzul-
nya. Hizib juga biasanya
mengandung lebih
banyak ismul a ’zham
(asma Allah yang
agung), yang tidak ada
dalam ratib.
Dan yang pasti, hizib
tidak disusun
berdasarkan keinginan
sang ulama, karena
hizib rata-rata
merupakan ilham dari
Allah SWT: Ada juga
yang mendapatkannya
langsung dari Rasulullah
SAW seperti Hizbul
Bahr, yang disusun oleh
Syaikh Abul Hasan Ali
Asy-Syadzili.rhm Karena
itulah, hizib mempunyai
fadhilah dan khasiat
yang luar biasa.
Selain itu, ada juga
syarat usia yang cukup
bagi pengamal hizib.
Sebab orang yang sudah
mengamalkan hizib
biasanya tidak lepas
dari ujian. Ada yang
hatinya mudah panas,
sehingga cepat marah.
Ada yang, karena Allah
SWT, menampakkan
salah satu hizibnya
dalam bentuk kehe­
batan, lalu pengamalnya
kehilangan kontrol
terhadap hatinya dan
menjadi sombong. Ada
juga yang berpengaruh
ke rizqi, yang selalu
terasa panas sehingga
sering menguap tanpa
bekas, dan sebagainya.
Karena itu pula
diperlukan ijazah dari
seorang ulama yang
benar-benar mumpuni
dalam arti mempunyai
sanad ijazah hizib
tersebut yang
bersambung dan
mengerti dosis hizib.
Selain itu juga diperlukan
guru yang shalih yang
mengerti ilmu hati
untuk mendampingi dan
ikut membantu si
pengamal dalam
menata hati dan
menghindari efek
negatif hizib.
BAGIAN ILMU HIKMAH
Ada satu lagi yang
termasuk Khoriqul adah,
yaitu kelebihan yang
diberikan Allah didasari
dari laku riyadhoh atau
membaca wirid
tertentu dengan dosis
yang ditentukan pula,
ilmu ini sering disebut ;
ilmu hikmah, maka ilmu
ini bisa dicapai atau
dimiliki oleh siapapun,
tidak memerlukan
bakat khusus, siapa
yang memenuhi
persyaratan dan
melaksanakan tata-
caranya, dia akan
memperolehnya.
Ada yang berpendapat,
bahwa ilmu hikmah itu
bukan bagian dari
tasawuf, meskipun ada
ulama-ulama sufi yang
memberikan ilmu
hikmah, ilmu hikmah
bisa berupa do ’a atau
wirid-wirid semacam
hizib, asma atau berupa
wifiq\wafak ( rajah-
rajah berupa angka
maupun huruf
hijaiyyah ).
Ulama-ulama yang
menerangkan tentang
ilmu hikmah ini semisal ;
Syaikh Ali al-Buny
dengan kitab man ’baul
hikmah yang masyhur,
Abi hasan as-Syadzili
dengan kitab Sirrul jalil
yang membuat juga
HIZIB NASHR yang
melegenda.
HIZIB DAN JIMAT
Mengamalkan doa-doa,
hizib dan memakai
azimat pada dasanya
tidak lepas dari ikhtiar
atau usaha seorang
hamba, yang dilakukan
dalam bentuk doa
kepada Allah SWT. Jadi
sebenanya, membaca
hizib, dan memakai
azimat, tidak lebih
sebagai salah satu
bentuk doa kepada
Allah SWT. Dan Allah
SWT sangat
menganjurkan seorang
hamba untuk berdoa
kepada-Nya. Allah SWT
berfirman:
اُدْعُوْنِيْ
أَسْتَجِبْ لَكُمْ
‘Berdoalah kamu, niscya
Aku akan
mengabulkannya
untukmu. (QS al-Mu’min:
60)
Ada beberapa dalil dari
hadits Nabi yang
menjelaskan kebolehan
ini. Di antaranya adalah:
عَنْ عَوْفِ بْنِ
مَالِكٍ
الأشْجَعِي، قَالَ:”
كُنَّا نَرْقِيْ
فِيْ
الجَاهِلِيَّةِ،
فَقُلْنَا: يَا
رَسُوْلَ اللهِ
كَيْفَ تَرَى فِي
ذَلِكَ؟ فَقَالَ:
اعْرِضُوْا عَلَيّ
رُقَاكُمْ، لَا
بَأْسَ بِالرُّقَى
مَا لَمْ يَكُنْ
فِيْهِ شِرْكٌ
Dari Auf bin Malik al-
Asja ’i, ia meriwayatkan
bahwa pada zaman
Jahiliyah, kita selalu
membuat azimat (dan
semacamnya). Lalu
kami bertanya kepada
Rasulullah, bagaimana
pendapatmu (ya Rasul)
tentang hal itu. Rasul
menjawab, ”Coba
tunjukkan azimatmu itu
padaku. Membuat
azimat tidak apa-apa
selama di dalamnya
tidak terkandung
kesyirikan. ” (HR Muslim
[4079]).
Dalam At-Thibb an-
Nabawi, al-Hafizh al-
Dzahabi menyitir
sebuah hadits:
Dari Abdullah bin Umar,
bahwa Rasulullah SAW
pernah bersabda,
” Apabila salah satu di
antara kamu bangun
tidur, maka bacalah
(bacaan yang artinya)
Aku berlindung dengan
kalimat-kalimat Allah
SWT yang sempurna
dari kemurkaan dan
siksaan-Nya, dari
perbuatan jelek yang
dilakukan hamba-Nya,
dari godaan syetan
serta dari
kedatangannya padaku.
Maka syetan itu tidak
akan dapat
membahayakan orang
tersebut. ” Abdullah bin
Umar mengajarkan
bacaan tersebut kepada
anakanaknya yang
baligh. Sedangkan yang
belum baligh, ia
menulisnya pada secarik
kertas, kemudian
digantungkan di
lehernya. (At-Thibb an-
Nabawi, hal 167).
Dengan demikian, hizib
atau azimat dapat
dibenarkan dalam
agama Islam. Memang
ada hadits yang secara
tekstual
mengindikasikan
keharaman
meoggunakan azimat,
misalnya:
عَنْ عَبْدِ اللهِ
قاَلَ سَمِعْتُ
رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّي اللهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إنَّ
الرُّقًى
وَالتَّمَائِمَ
وَالتَّوَالَةَ
شِرْكٌ
Dari Abdullah, ia
berkata, Saya
mendengar Rasulullah
SAW bersabda,
“’ Sesungguhnya hizib,
azimat dan pelet,
adalah perbuatan
syirik. ” (HR Ahmad
[3385]).
Mengomentari hadits ini,
Ibnu Hajar, salah
seorang pakar ilmu
hadits kenamaan, serta
para ulama yang lain
mengatakan:
“Keharaman yang
terdapat dalam hadits
itu, atau hadits yang
lain, adalah apabila yang
digantungkan itu tidak
mengandung Al-Qur ’an
atau yang semisalnya.
Apabila yang
digantungkan itu berupa
dzikir kepada Allah
SWT, maka larangan itu
tidak berlaku. Karena hal
itu digunakan untuk
mengambil barokah
serta minta
perlindungan dengan
Nama Allah SWT, atau
dzikir kepado-
Nya.” (Faidhul Qadir, juz
6 hal 180-181)
lnilah dasar kebolehan
membuat dan
menggunakan amalan,
hizib serta azimat.
Karena itulah para
ulama salaf semisal
Imam Ahmad bin
Hanbal dan Ibnu
Taimiyyah juga
membuat azimat.
A-Marruzi berkata,
” Seorang perempuan
mengadu kepada Abi
Abdillah Ahmad bin
Hanbal bahwa ia selalu
gelisah apabila seorang
diri di rumahnya.
Kemudian Imam Ahmad
bin Hanbal menulis
dengan tangannya
sendiri, basmalah, surat
al-Fatihah dan
mu ’awwidzatain (surat
al-Falaq dan an-Nas).”
Al-Marrudzi juga
menceritakan tentang
Abu Abdillah yang
menulis untuk orang
yang sakit panas,
basmalah, bismillah wa
billah wa Muthammad
Rasulullah, QS. al-Anbiya:
69-70, Allahumma rabbi
jibrila dst. Abu Dawud
menceritakan, “Saya
melihat azimat yang
dibungkus kulit di leher
anak Abi Abdillah yang
masih kecil. ” Syaikh
Taqiyuddin Ibnu
Taimiyah menulis QS
Hud: 44 di dahinya orang
yang mimisan (keluar
darah dati hidungnya),
dst. ” (Al-Adab asy-
Syar’iyyah wal Minah al-
Mar’iyyah, juz II hal
307-310)
Namun tidak semua
doa-doa dan azimat
dapat dibenarkan.
Setidaknya, ada tiga
ketentuan yang harus
diperhatikan.
1. Harus menggunakan
Kalam Allah SWT, Sifat
Allah, Asma Allah SWT
ataupun sabda
Rasulullah SAW
2. Menggunakan bahasa
Arab ataupun bahasa
lain yang dapat
dipahami maknanya.
3. Tertanam keyakinan
bahwa ruqyah itu tidak
dapat memberi
pengaruh apapun, tapi
(apa yang diinginkan
dapat terwujud) hanya
karena takdir Allah
SWT. Sedangkan doa
dan azimat itu hanya
sebagai salah satu
sebab saja. ” (Al-Ilaj bir-
Ruqa minal Kitab was
Sunnah, hal 82-83).

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar